thumbnail

4 Cara Memilih Saham yang Baik dan Tepat Bagi Pemula

Cara Memilih Saham yang Baik - Sekarang ini ramai peristiwa pompom saham dari public figur.

Awas, jika tergoda dengan tindakan ini, kamu bisa jadi salah cara. Bukanlah untung, justru buntung.

Dalam investasi saham, seharusnya kerjakan analitis. 

Buat pemula, kamu bisa lakukan analitis esensial, seperti membaca laporan keuangan perusahaan dan yang lain.

Maka janganlah sampai beli saham perusahaan yang tidak kamu ketahui. 

cara memilih saham yang baik

Karena seperti kata Lo Kheng Hong, bursa saham tidak mengenal belas kasihan.

Bila ingin tahu cara memilih saham yang baik, ini langkah pilih saham yang tepat dan benar agar menghindar rugi besar.

Lihat Gerak Harga Saham

Harga saham satu perusahaan selalu berfluktuasi. Bergerak setiap saat, bahkan juga dalam perhitungan detik.

Makin bertambah keinginan, harga sahamnya dapat semakin membumbung. Tetapi, kamu perlu siaga bila kenaikan harga cukup mencolok dan fenomenal.

Misalkan, cara memilih saham yang baik ini hari, harga saham A Rp 200 per helai. 

Tapi cocok penutupan sesion me, naik jadi Rp 500 per helai. Selanjutnya penutupan sesion II, naik kembali jadi Rp 1.000 per helai.

Gerakan saham semacam ini tidak lumrah. Seharusnya kamu jauhi. 

Umumnya saham yang terserang Auto Reject Atas (ARA) atau Auto Reject Atas (ARB) oleh Bursa Dampak Indonesia (BEI) cepat sekali beralihnya.

Untuk yang baru memulai, seharusnya jauhi saham auto reject. 

Apa lagi telah masuk daftar UMA (Unusual Pasar Activity) atau saham yang bergerak dalam luar kewajaran.

Terhitung jika cara memilih saham yang baik itu tidak likuid. Ciri-cirinya barisan bid dan offer sedikit. 

Kamu dapat check di website sah BEI untuk ketahui saham mana yang masuk daftar UMA.

Perhatikan Peralihan Volume Perdagangan

Saham yang harga bertambah mencolok akan disertai peralihan volume perdagangan yang berarti juga.

Yang perlu dicurigai ialah saat sahamnya tiba-tiba terkenal dalam sekian hari paling akhir. 

Banyak dicari sahamnya, misalkan karena pompom saham atau sentimen lain.

Bila tanda-tandanya semacam ini, ada peluang jika saham itu sedang dimainkan investor pemodal besar.

Bandar bisa juga. Dari harga yang awalnya tinggi, selanjutnya mendadak jeblok.

Karena itu, berhati-hati saat beli saham. Tidak boleh gampang tergoda karena harga murah saja, tetapi lihat integritas sahamnya juga.

Keuntungan yang Diciptakan Perusahaan

Turun-naiknya volume perdagangan satu saham umumnya akan mempengaruhi keuntungan atau keuntungan sebuah perusahaan. Sayang, ini tidak ada.

Keadaan semacam ini memberikan indikasi jika perusahaan itu tidak mempunyai esensial yang baik. 

Khususnya disaksikan dari laporan keuangannya.

Cara Memilih Saham yang Baik

Panduan tentukan cara memilih saham yang baik yang pas memang bukan kasus gampang.

Tetapi Anda dapat memprediksikan pergerakan harga saham dengan ini.

1. Ketahui Perusahaan dan Performanya

Membeli saham tidak boleh karena provokasi, godaan, rayuan, atau karena ikutan seseorang. Ini sama juga seperti membeli kucing dalam karung.

Tapi belilah saham karena kamu sudah mengenal perusahaan dan rekam jejak pemiliknya. Semuanya dilaksanakan dengan analitis.

Di check, yang punyai siapa, laporan keuangannya logis tidak. 

Dalam neraca keuangan, dibedah kembali, contoh hutangnya lumrah tidak, valuasinya mahal atau murah, return on equity (ROE).

Atau tingkat pengembalian investasi minimum 15% atau mungkin kurang, dan yang lain.

Dengan demikian, cara memilih saham yang baik gunakan otak, bukan gairah. 

Hingga hasilnya juga terang dan optimal. Bukan hanya 5% atau 10% saja, tapi beberapa ratus sampai beberapa ribu %.

2. Membeli Saham yang Masuk Index Tertentu

BEI melaunching beberapa index daftar saham sama sesuai karakternya. Maksudnya supaya investor lebih gampang pilih saham.

Misalkan Index LQ45. Berisi daftar 45 saham opsi atau favorit. 

Disamping itu, ada index lain seperti IDXQ30, Kompas100, Pefindo 25, dan yang lain.

Beberapa saham yang masuk ke index daftar saham umumnya lebih paling dipercaya, dan bisa dibuktikan memiliki prospek keuntungan.

3. Kerjakan Analitis

Saat sebelum beli saham, kamu dapat lakukan dua analitis. Pertama analitis teknikal, ke-2 analitis esensial.

Analitis esensial merujuk pada pendekatan keadaan politik, ekonomi dan trend usaha. 

Kamu dapat menyaksikannya lewat laporan keuangan perusahaan atau emiten

Analitis teknikal memakai gerakan pendekatan saham pada kurun waktu tertentu.

Terhitung harga dan fluktuasi dan info titik paling tinggi dan titik paling rendah saham.

4. Awasi Trend Harga Saham

Dalam beberapa saat, bahkan juga detik, harga saham dapat berbeda. Banyak factornya, ada external atau intern. 

Maka, rajin-rajinlah memperhatikan gerakan dan trend harga saham supaya kamu ketahui ke mana arahnya.

Sempatkan diri membaca atau melihat informasi sekitar pasar modal.

Supaya kamu bisa selalu mendapat info terkini berkenaan harga saham dan trendingnya dan mengoptimalkan keuntungan dari bermain saham.

Ketahui Dahulu, Baru Investasi

Saat sebelum terjun investasi saham, kamu harus memahami dahulu resikonya. 

Investasi saham memang sanggup memberikan keuntungan yang besar, tetapi sebanding dengan resikonya.

Dimulai dari resiko rugi karena pengurangan harga sampai resiko likuidasi bila perusahaan pailit. 

Jika sudah memahami dan siap memikul resiko apa saja yang terjadi, baru mantapkan biaya investasi.

Tidak perlu langsung modal besar. Mulai dahulu dari modal kecil, membeli satu atau dualot saham.

Demikian sudah mengetahui taktik cara memilih saham yang baik, baru beli banyak agar jadi miliarder.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments